Sebagai sebuah label rekaman independen, Sun Eater bisa dibilang jadi salah satu yang cukup aktif bergerak untuk memaksimalkan potensi dari para musisi muda Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa inisiasi seperti konser atau showcase yang sudah berjalan secara rutin setiap tahunnya. Selain konser, Sun Eater juga kerap merilis album kompilasi dari para musisi untuk bisa berkolaborasi bersama label rekaman independen tersebut.
Kali ini, Sun Eater memperkenalkan sebuah album kompilasi edisi kelima dari inisiasi Hemat Anggaran dengan judul Sounds Cute, Might Delete Later. Dalam album kompilasi ini, Sun Eater memasukan nama seperti Lomba Sihir, Tashoora, dan Marigold untuk menyumbangkan karya dan kemampuan mereka dalam bermusik untuk kompilasi edisi kelima ini. Selain jadi edisi kelima, kompilasi inisiasi dari Sun Eater ini juga menutup rangkaian lagu yang kurang lebih selama satu tahun dirilis oleh label rekaman tersebut. Karya-karya dari Lomba Sihir, Tashoora, dan Marigold ini menggenapi 11 nomor yang sudah dirilis bersamaan dengan proyek kompilasi lainnya.
Sebelumnya, Sun Eater sempat merilis beberapa karya kolaborasi dari Aldrian Risjad, Rayhan Noor, Hindia, Glaskaca, dan lain unit musisi lainnya. Kini giliran Lomba Sihir, Tashoora, dan Marigold yang mendapatkan kesempatan untuk menutup tahun 2021 melalui karyanya. Ketiga musisi tersebut masing-masing menyumbangkan satu buah lagu untuk album kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later ini.
Lomba Sihir memperkenalkan sebuah lagu berjudul Pesona untuk album kompilasi inisiasi Sun Eater. Lagu tersebut dikemas dengan nuansa city pop yang manis untuk didengarkan. Sedangkan Tashoora merilis lagu berjudul Safi yang terkesan layaknya sebuah peluapan atas emosi yang coba disampaikan. Untuk Marigold sendiri, dalam album kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later ini memutuskan untuk berkolaborasi dengan Rubina untuk bisa menghadirkan sebuah lagu berjudul Gemini.
Sun Eater mengungkapkan bahwa judul album kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later datang dari sebuah kalimat felt cute, might delete later yang sering ditemukan dalam unggahan media sosial. Meskipun begitu, proses kurasi dilakukan secara menyeluruh agar musik-musik yang mewakili album kompilasi dari Sun Eater ini bisa terdengar manis atau cute. Oleh karena itu, ketiga kelompok musisi tersebut memperkenalkan karya-karya yang terdengar ringan di telinga. Selain itu, dalam karya yang tersaji pada album kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later ini, baik Tashoora, Lomba Sihir, maupun Marigold sepakat untuk menyuguhkan karya mereka yang belum pernah dirilis sebelumnya.
Marigold sendiri menjelaskan bahwa lagu berjudul Gemini ini sudah berhasil diciptakan dan juga dibawakan oleh mereka sejak tahun 2018. Namun, memang secara resmi belum pernah dirilis. Selain itu, kehadiran Rubina juga membantu Marigold untuk membuka kembali potensi terpendam lainnya dalam lagu tersebut yang akhirnya dipilih untuk menjadi perwakilan dari album kompilasi garapan Sun Eater ini.
Terkait Safi, lagu tersebut merupakan lagu yang disimpan oleh Tashoora sejak tahun 2020 lalu. Salah satu alasan akhirnya Tashoora memperkenalkan lagu tersebut dalam album kompilasi dari Sun Eater ini adalah sebagai bentuk pembuktian terkait evolusi yang terjadi di dalam tubuh Tashoora terkait gaya bermusiknya.
Meskipun bukan jadi karya tabungan layaknya Tashoora dan Marigold, Lomba Sihir menyatakan bahwa mereka secara spesial menggarap lagu Pesona untuk mewakili sudut pandang mereka dalam album kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later ini. Lagu yang baru saja digarap oleh Lomba Sihir ini ditulis untuk tetap memiliki benang merah dari album debut mereka, Selamat Datang di Ujung Dunia.
Hal baru lainnya yang datang dari Lomba Sihir di tahun ini adalah sebuah EP berudul Mungkin Takut Perubahan. Dalam mini album tersebut, Lomba Sihir menyuguhkan 4 buah nomor yang pertama kali disiarkan melalui akun media sosial mereka. Dalam unggahan media sosial tersebut, Lomba Sihir juga menyarankan agar para penikmat musiknya dapat mendengarkan lagu ini ketika sedang menyetir mobil, berjalan kaki, atau sedang bersantai merebahkan diri di atas kasur.
Dalam 4 buah lagu tersebut terdapat 3 versi dari lagu Mungkin Takut Perubahan. Lomba Sihir menyamtumkan versi orisinil dari lagu tersebut, serta versi akustik dan juga versi karaoke. Selain itu, Lomba Sihir juga memperkenalkan sebuah lagu berjudul Mungkin Takut Rebahan. Lagu baru dari Lomba Sihir tersebut dianggap sebagai versi lo-fi dari Mungkin Takut Perubahan.
Lomba Sihir menjelaskan bahwa tema besar yang diusung oleh mereka di dalam lagu Mungkin Takut Perubahan ini merupakan sebuah keinginan besar dari setiap anggota dalam kolektif musik tersebut untuk pergi dari hiruk pikuk kehidupan kota Jakarta yang penuh dinamika. Lomba Sihir memahami bahwa kota Jakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang penuh tantangan bahkan kerap kali memberikan tekanan kepada banyak masyarakat di dalamnya. Namun, lagu Mungkin Takut Perubahan juga jadi sebuah respons dari Lomba Sihir untuk bisa bertahan menjalani kehidupan yang dihantui dengan perubahan tidak pasti di masa depan. Hal tersebut diungkapkan oleh Rayhan Noor sebagai salah satu anggota dari Lomba Sihir.
Berbicara mengenai Sun Eater, bisa dibilang nama tersebut masih dianggap sebagai kolektif yang fresh' di ranah label rekaman Indonesia. Namun, status sebagai pendatang baru tersebut berbeda dengan kiprah Sun Eater dalam beberapa tahun belakangan. Mereka dianggap sebagai kolektif musik yang menjanjikan dan punya masa depan cerah.Mendarat sebagai sebuah label rekaman dan music company, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka bisa saja menjadi salah satu label rekaman independen yang dapat membangun gelombangnya sendiri, seperti Aksara Records dan juga Lawless Records. Di dalam roster Sun Eater, terdengar spektrum pop, rock, dan elektronik. Tak jarang, semuanya bercampur di masing-masing band dan solois. Melacak benang merah yang terasa, unsur modern tampak menjadi diksi yang tepat.
Image courtesy of Sun Eater