Pearl Jam Rayakan Ultah Dua Album Ikonik ‘Ten’ dan ‘No Code’

  • By:
  • Kamis, 30 September 2021

Tahun 2021 menghadirkan perayaan spesial buat unite veteran grunge Pearl Jam. Mereka merayakan pencapaian dari dua album yang bikin nama Pearl Jam menjadi salah satu ikon Seattle sound di industri musik global.

Dua album tersebut adalah 'Ten' dan 'No Code' yang masing-masing telah berusia 30 tahun dan 25 tahun di tanggal yang sama, 27 Agustus. Untuk merayakan momen yang spesial ini, Pearl Jam juga memberikan sesuatu yang spesial untuk para penggemar mereka.

Pearl Jam mempersembahkan hasil mixing terbaru dari dua album tersebut yang dikerjakan secara digital. Pembaharuan mixing ini menghadirkan tatanan suara yang lebih moder dan lebih jernih. Tak sendirian tentunya, Pearl Jam dibantu oleh Josh Evans di kursi produser dari Dolby Atmos dan Sony 360 Reality Audio.

“Kedua album ini terdengar luar biasa dalam format yang bisa membuat kita hanyut masuk ke dalamnya. Untuk album 'Ten', tujuannya adalah untuk menciptakan versi terbaik dari rekaman, lebih besar, lebih luas dan lebih modern," ujar Josh Evans dilansir NME.

"Sekarang, album ini benar-benar terdengar sama hebatnya dengan yang keluar dari speaker Anda seperti halnya dalam ingatan Anda saat mendengarnya pertama kali," jelasnya.

Menurut Josh, sejak pertama kali dirilis 25 tahun lalu, album 'No Code' sudah menjadi album yang luar biasa saat semua lapisan agresi dan nuansa yang dibuat sangatlah intim. Josh menegaskan bahwa tujuan dan tugasnya di mixing terbaru dua album legendaris Pearl Jam adalah mengeluarkan potensi dari masing-masing album tersebut.

Selain di platform musik streaming, semua lagu yang ada di dua album ini juga telah diunggah Pearl Jam di kanal YouTube mereka. Untuk album 'Ten' terdiri dari 11 lagu dan album 'No Code' berisi 13 lagu.

Adapun, Pearl Jam berdiri sejak 1990 di Seattle. Mereka adalah salah satu band yang ikut berjasa mempopulerkan musik grunge ke seluruh dunia. Tentu saja, tidak lepas pula dari peran Nirvana. Mereka menjadi salah dua ikon dari musik grunge yang meledak di pertengahan 90an.

'Ten' sendiri merupakan album debut Pearl Jam yang disebut-sebut menjadi salah satu album yang bikin musik grunge masuk ke arus mainstream (arus musik utama). Di tengah-tengah proses rekaman, tampaknya nasib buruk masih menghampiri band asal Seattle ini. Dave Krusen meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum di tubuh Pearl Jam karena masuk ke panti rehabilitasi. Posisi tersebut akhirnya digantikan oleh Matt Chamberlain. 

Pada bulan Agustus 1991, Pearl Jam akhirnya resmi merilis album Ten. Berisikan 11 lagu, tema album ini menceritakan tentang permasalahan hidup yang kelam, seperti depresi, kesendirian, pembunuhan dan bunuh diri.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Pearl Jam (@pearljam)

Tema tersebut sebenarnya cukup sering diangkat oleh band-band grunge lainnya, namun entah mengapa album ini cukup kurang diminati di pasaran pada masa awal perilisannya. Hingga akhirnya di tahun 1992, album ini memberikan eksposur eksposur lebih kepada Pearl Jam. 

Di tahun tersebut, Pearl Jam berhasil mendapatkan penghargaan Gold dari sisi penjualan dan menduduki posisi dua di tangga album versi Billboard. Kesuksesan album ini lahir berkat single-single yang laku dipasaran, seperti Alive, Even Flow, dan Jeremy.

Perihal lagu Alive, Eddie Vedder sempat menyatakan bahwa lagu tersebut merupakan sebuah bentuk autobiografi tentang dirinya yang selama ini tumbuh bersama seorang ayah tiri yang baru dirinya ketahui setelah dewasa. Selain itu, lagu ini juga menceritakan tentang kekerasan seksual yang dialami oleh Eddie Vedder semasa remaja. 

Kesuksesan album Ten di pasaran, menjadikan Pearl Jam sebagai salah satu band yang berpengaruh untuk membawa grunge ke khalayak luas. Keberhasilan tersebut juga membuat Pearl Jam bersanding dengan kelompok musik grunge lainnya, seperti Nirvana, Alice in Chains, dan Soundgarden.

 

Image source: Shutterstock