DANGEROUS COVERS: 10 Sampul Album Paling Kontroversial

  • By: ERA
  • Minggu, 16 October 2016

Salah satu elemen yang membuat sebuah album diberi status klasik adalah karena desain sampul albumnya juga. Tapi ada beberapa desain cover album yang diproduksi mengundang kontroversi dan protes keras berbagai pihak karena dinilai terlalu ekstrim. Terkadang terjadi tabrakan antara estetika kebebasan eskpresi seni dengan etika norma mayoritas publik yang berujung perdebatan bahkan tuntutan hukum. Berikut daftar 10 album dengan sampul paling kontroversial.

1. Mayhem - Dawn Of The Black Heart

Rilis 28 Februari 1990

Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, album live bootleg band Black Metal asal Oslo, Norwegia ini bisa dibilang mempunyai visual sampul paling sadis diantara album metal lain. Gambarnya menampilkan foto polaroid vokalis Dead (nama asli Per Yngve Ohlin) yang tewas karena menembak kepalanya sendiri. Di malam tanggal 8 April 1991, gitaris Euronymous (Oystein Aarseth) datang ke kabin hutan tempat mereka latihan. Ia menemukan jasad Dead terduduk di samping meja dengan pergelangan tangan tersayat-sayat dan isi kepala nya berceceran karena tembakan senjata berburu. Ada catatan bunuh diri di sebelahnya dengan tulisan 'Excuse all the blood, cheers' (harap maklum dengan semua darahnya, terima kasih). Menemukan kondisi seperti ini, Euronymous bukannya menelepon polisi tapi malah pergi ke toserba terdekat dan membeli kamera instan untuk mengambil foto mayat temannya. Gosipnya ia juga membuat kalung dari serpihan tengkorak dan gigi yang berserakan. Dead memang dilaporkan sebagai karakter aneh yang pendiam dan terobsesi dengan dunia kematian.

Foto tersebut digunakan band Mayhem sebagai sampul album yang berjudul Dawn Of The Black Hearts, dirilis oleh label indie asal Kolombia, Warmaster tahun 1995. Album ini berisi rekaman live Mayhem bersama Dead di kota Sarpsborg Norwegia tanggal 28 Februari 1990. Walaupun awalnya hanya dirilis 300 kopi, album ini dengan cepat menjadi barang langka yang dicari kolektor Metalheads seluruh dunia. Setelah dirilis ulang berkali-kali, tapi harga piringan hitam album ini terus melambung dan karena histori di belakangnya, menjadi dokumentasi musik Black Metal paling berharga.

 

2. Guns N Roses - Appetite for Destruction

Rilis 21 Juli 1987

Siapa sih yang ngga kenal band fenomenal ini? Walaupun masa kejayaannya udah lewat, tapi hampir setiap anak muda pasti kenal Guns N Roses. Dan tiap orang yang ngelewatin masa remajanya di dekade 80-90an, pasti punya album Appetite for Destruction. Menurut chart Billboard, album ini udah terjual sekitar 35 juta kopi dan jadi salah satu album debut dengan penjualan tertinggi. Album Appetite memang punya semua persyaratan elemen untuk menjadi album klasik : musik Rock tak kenal kompromi, lirik bahaya, image dan attitude band yang liar. Juga pastinya sampul album yang super keren. Pasti kamu ingat kan cover yang menampilkan kepala tengkorak lima personil GNR diatas salib? Nah, ternyata tadinya bukan gambar itu yang dijadikan sampul. 

Ada satu lukisan berjudul 'Appetite for Destruction' dari seorang pelukis asal Kalifornia bernama Robert Williams menampilkan gambar sebuah robot menyerupai laki-laki yang akan memperkosa seorang wanita penjual mainan. Visual si wanita diperlihatkan tergeletak hampir setengah telanjang, lalu di atasnya ada monster dengan gigi terbuat dari pisau tajam akan menyerang si robot pemerkosa. Lukisan ini rupanya sangat disukai Axl Rose dan ia memutuskan untuk memakainya untuk sampul album dengan judul yang sama untuk titel-nya. Setelah dirilis beberapa minggu, banyak retailer dan distributor yang menganggap gambar di sampul terlalu pornografik lalu mengancam untuk memboikot distribusi kalau gambar-nya tidak diganti. Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya sampul album diganti dengan gambar salib tengkorak yang kita kenal sekarang. Desain salib tersebut sebenarnya milik seorang seniman tato bernama Billy White Jr yang awalnya mentato gambar tersebut di tangan Axl Rose. Kabarnya, sampul album awal robot pemerkosa tadi bisa mencapai puluhan juta rupiah. Tapi buat kita pecinta Rock, tidak masalah kover manapun yang ditampilkan, Appetite for Destruction tetap menjadi album klasik Rock yang sulit untuk ditandingi baik musik maupun desainnya. 

 

3.  Beatles - Yesterday & Today

Rilis 20 Juni 1966

Album promo ini hanya dirilis untuk pasar Amerika dan Kanada yang sebenarnya merupakan kompilasi lagu-lagu dari album Help, Rubber Soul dan Revolver. Yesterday and Today jadi album Beatles pertama yang dikritik pedas oleh media, pers dan distributor. Bukan karena musiknya, tapi karena sampul album yang menampilkan personil Beatles memakai seragam penjagal dengan bagian boneka bayi dan potongan daging sapi mentah (karena itu disebut The Butcher cover/ sampul penjagal). Saat perilisan telah dikirim sekitar 7.500 kopi ke distributor, Dj radio dan media yang semuanya merespon negatif dengan foto di sampul yang dinilai sadis dan tidak pantas untuk diedarkan. Menanggapi respon tadi, label Capitol Records segera menarik kembali sebagian besar album dari distributor untuk mengganti kovernya, hanya dalan jangka satu hari setelah dilepas ke pasaran. Untuk menarik kembali dan mengganti kover tersebut memakan biaya sampai $250.000 yang artinya menghapus semua laba profit. Walaupun begitu, album tersebut tetap menerobos ke puncak tangga Billboard chart US dan bertengger hingga 5 minggu dan mendapat penghargaan piringan emas.

Adalah Paul Mc Cartney yang ngotot untuk memakai foto tersebut untuk sampul Yesterday and Today. Foto yang dijepret oleh fotografer Robert Whitaker pada awalnya hanya untuk digunakan sebagai proyek untuk pameran seni sang fotografer. Bosan dengan rutinitas bergaya 'normal', para personil menyarankan untuk difoto menggunakan obyek benda properti yang tidak lazim. Lalu muncul ide memakai seragam penjagal dan bagian boneka bayi yang terpisah, serta potongan daging sapi yang disebar dan ditempel ke tubuh personil. John Lennon dan Paul Mc Cartney ternyata menyukai hasil foto yang menurut mereka 'absurd dan relevan, seperti perang Vietnam'. Tapi ternyata selera humor mereka tidak selaras dengan opini publik yang menganggap sampul album terlalu sadis. Bagi yang beruntung mempunyai sampul album versi penjagal tersebut, konon harganya bisa mencapai $10,000 - $12,000 (95 juta - 115 juta)

 

4. Dead Kennedys - Frankenchrist

Rilis Oktober 1985

Di dekade 80an, Dead Kennedys jadi band punk underground paling penting yang memberi pengaruh besar buat generasi band punk setelahnya di Amerika (Green Day, Rancid, The Offspring, dll). Tapi tidak ada yang bisa menyamai level kontroversi dan provokasi ekstrim seperti Dead Kennedys. Band yang dipimpin vokalis Jello Biafra ini selalu menuai protes dan kritik di setiap manuver kariri mereka. Baik dari nama band (yang dianggap menghina keluarga Kennedy), judul dan lirik lagu (“Holiday in Cambodia”, “Too Drunk to Fuck”, “Nazi Punk Fuck Off”, “MTV Get Off The Air”, dll) serta sampul album mereka. Dead Kennedys pernah merilis mini album berjudul In God We Trust inc yang menampilkan gambar figur Yesus disalib diatas lembaran dolar. Tapi tidak ada yang memprediksi ledakan kontroversi ketika mereka merilis album ketiga yang bertitel Frankenchrist.

Sampul album Frankenchrist sebenarnya hanya menampilkan barisan pendeta agama kultus yang mengendarai mobil mini dalam sebuah parade. Tapi yang mengagetkan adalah mini poster yang diselipkan di dalam sleeve album, menampilkan lukisan berjudul 'Work 219: Landscape XX' milik H.R Geiger pelukis surealis asal Swiss. Di lukisan tersebut digambarkan figur deretan penis yang mempenetrasi vagina. Saat seorang anak perempuan berusia 13 tahun dari Los Angeles  membeli album tersebut, alangkah kaget bukan kepalang ketika ibunya melihat poster di dalam album. Kontan sang ibu melayangkan surat protes ke pusat pengaduan konsumer dibawah badan pengadilan dan kejaksaan Kalifornia. Kasus ini menyeret personil Dead Kennedys serta label rekaman Alternative Tentaces dan Wherehouse Records (toko tempat album dijual) ke pengadilan. Semua pihak dikenakan tuntutan 'distributing harmful matter to minors' (pendistribusian materi berbahaya kepada anak dibawa umur) dengan ancaman satu tahun penjara dan denda senilai $2.000. Proses pengadilan yang berjalan selama setahun ini menjadi sumber berita panas dan menempatkan Dead Kennedys sebagai musuh masyrakat yang jadi sorotan seantero Amerika. Rumah kediaman Jello Biafra sempat digeledah polisi dan ia menjadi target serangan organisasi PRMC (Parents Music Resource Centre) yang diketuai Tipper Gore (istri Al Gore).Walaupun akhirnya terbukti tidak bersalah, tapi kejadian ini berakibat ke bubarnya Dead Kennedys setahun kemudian.

 

5. Scorpion - Virgin Killer

Rilis 9 Oktober 1976

Masih ingat sama Scorpion? Band asal Jerman yang ngetop dengan lagu balad seperti “Still Loving You”, “Always Somewhere” dan “Wind Of Change”? Kalo kamu kenal image-nya sebagai band rock tua baik-baik, mungkin kamu bakalan kaget dengan histori band ini yang pernah menuai kontroversi di dekade 70an karena sampul-sampul albumnya. Pertama ada album Lovedrive yang dirilis tahun 1979 menampilkan foto seorang pria dengan tangan menempel karena terkena permen karet ke bagian dada wanita yang terbuka. Tapi itu belum seberapa dibanding album sebelumnya, dirilis Oktober 1976 dan diberi titel Virgin Killer. Menampilkan foto seorang anak perempuan di bawah umur telanjang bulat, dengan bagian alat vital-nya yang tertutup efek kaca pecah.

Anak perempuan dalam foto adalah Jaqueline yang berusia 10 tahun, difoto oleh Michael von Gimbut dan sampul album di desain oleh Steffan Bohle, yang merupakan manajer produksi perusahaan rekaman RCA di mana Scorpion bernaung. Ketika dirilis, album ini sontak menarik protes keras dari organisasi perlindungan anak dan badan sensor di berbagai negara Eropa dan Amerika. Akibatnya di beberapa negara album tersebut harus dijual dengan dibungkus plastik hitam. Banyak distributor yang menolak sama sekali untuk mengedarkan, sehingga akhirnya kover album harus diganti dengan foto para personil. Di tahun 2008 WorldNetDaily, website sosial konservatif asal AS melaporkan keberadaan gambar album ini di Wikipedia ke badan FBI. Akibatnya IWF (Internet Watch Foundation) sebuah organisasi non-goverment asal Inggris memasukkan Wikipedia ke daftar blacklist pemblokiran karena menampilkan image erotik yang mangganggu domain publik. Tapi justru karena pemblokiran tersebut banyak pihak yang memprotes dan akhirnya tiga hari kemudian gambar album kembali dibuka dan bisa diakses.

 

6. Cannibal Corpse - Butceherd at Birth

Rilis 1 Juli 1991

Sudah merupakan bagian dari identitas visual mayoritas band ekstrim metal untuk menampilkan image dan gambar dengan karakter sadis, brutal, menyeramkan, dan kontroversial pastinya. Tapi band-band beraliran Death Metal sebagai salah satu sub-genre jadi langganan kontroversi karena lirik dan visual yang disajikan berkisar tentang elemen sadisme yang berujung pada kematian. Salah satunya adalah band asal New York AS Cannibal Corpse. Dibentuk tahun 1988, setiap album yang dirilis selalu menampilkan ilustrasi visual suasana pembunuhan, pemotongan organ tubuh dan penyiksaan berdarah. Sampul album seperti jadi simbolisasi dari konten lagu yang ada didalam. Bisa ditebak dari judulnya antara lain I Cum Blood, Hammer Smashed Face, Meat Hook Sodomy dan Rancid Amputation.

Tapi album yang mengangkat profil Cannibal Corpse ke domain kontroversi adalah Butchered at Birth, album keduanya. Menampilkan ilustrasi dua figur penjagal yang sedang mempreteli organ tubuh seorang wanita, sekaligus mengangkat janin yang ada di perutnya. Album ini langsung dilarang beredar di Jerman karena kovernya yang dianggap terlalu ekstrim dan sadis. Di mayoritas negara Eropa album ini diedarkan dengan sampul warna coklat dengan logo nama band yang di-print dengan warna merah darah. Di Kanada album ini juga mengundang protes dari kepolisian provinsi Ontario yang mengeluarkan larangan untuk menjual album ini ke anak dibawah umur 18 tahun. Di Australia, semua katalog album Cannibal Corpse dilarang beredar oleh Australia Recording Industry Association (ARIA) dan AustralianMusic Retailer Association, hingga larangan tersebut dicabut tahun 2006.

 

7. John Lennon & Yoko Ono - Unfinished Music No.1: Two Virgin

Rilis 11 November 1968

Di malam perselingkuhan pertama John Lennon dan Yoko Ono tanggal 19 Mei 1968, kedua pasangan menghabiskan waktu semalaman di rumah Lennon di daerah Kentwood, Inggris membuat musik improvisasi eksperimental yang direkam dalam album ini. Materi konten nya berisi suara looping berbagai alat musik yang diulang-ulang serta suara vokal John dan Yoko yang direkam secara acak. Tedengar seperti direkam asal-asalan. Tidak hanya isi album yang mengejutkan banyak publik, tapi sampul album nya juga memicu kontroversi karena menampilkan foto full-shot hitam putih dari John dan Yoko yang berdiri bugil tanpa sehelai benang-pun. Menurut John, foto tersebut menggambarkan simbol kalau mereka adalah 'dua jiwa polos tersesat dalam dunia yang gila'.

Saat dirilis, gelombang protes langsung menerpa kedua pasangan ini. Di beberapa negara bagian Amerika, sekitar 30.000 kopi album ini ditahan badan sensor. Semua distributor menolak mengedarkan, sehingga label rekaman EMI harus membungkus album dengan kertas pos warna coklat. Album ini lebih banyak mendapat cibiran dari publik serta media, dan hanya terjual 5.000 kopi di Inggris dan 25.000 di Amerika. Angka kerdil dibandingkan penjualan album Beatles. John Lennon sendiri merasa kehebohan yang terjadi terasa berlebihan. Menurutnya, kontroversi yang ditimbulkan bukan karena konteks eksplisit gambar, tapi karena bentuk tubuh keduanya dianggap tidak bagus. Ia berkomentar kalau ia dan Yoko lebih terlihat seperti 'dua eks-junkie yang kelebihan berat badan. Kalau yang ditampilkan Paul Mc Cartney sedang bugil, mungkin album ini akan lebih laku' ujarnya sambil bercanda.

 

8. David Bowie - Diamond Dogs

Rilis 24 April 1974

Di awal dekade 70an David Bowie merubah strategi artistik-nya dengan mentransofrmasi diri menjadi rocker setengah alien yang androgynous. Didukung album-album keren seperti The Rise and Fall of Ziggy Stardust And The Spiders From Mars, Alladin Sane dan Pin-Ups, ia berhasi menjadi musisi paling berpengaruh menggelar pondasi genre Glam Rock. Tapi manuver karir nya juga mengundang kontroversi dari berbagai pihak konservatif. Status biseksual nya saat itu menjadi bahan protes organisasi perkumpulan orang tua. Juga image yang ditampilkan dianggap mempromosikan gaya hidup homoseksual. Di tengah huru-hara ini, ia merilis album yang memperuncing serangan kontroversi.

Album Diamond Dogs adalah album konseptual yang terinspirasi novel Nineteen Eighty Four tulisan George Orwell tentang kehancuran peradaban dan kemanusiaan di masa depan. Bowie ingin kover album barunya menampilkan atmosfir dari keadaan disintegrasi dunia modern. Bowie meminta Guy Peelaert, pelukis asal Belgia untuk melukis figur dirinya sebagai hybrid dari manusia setengah anjing. Yang menjadi titik kontroversi adalah ilustrasi pinggang ke atas menampilkan sosok Bowie sebagai manusia, tapi bagian pinggang kebawah menunjukkan bagian anjing lengkap dengan bagian alat vital yang menyerupai penis. Karuan saja sampul album ini diprotes media dan distributor, sehingga sebulan kemudian, versi kover baru dirilis dengan revisi bagian alat vital tersebut telah dihilangkan dengan cara di air-brushed. Tapi rupanya versi tanpa sensor awal tetap menjadi buruan para kolektor yang harganya bisa mencapai ribuan dolar.

 

9. Blind Faith - Blind Faith

Rilis Agustus 1969

Ketika akan drills, terjadi hype ekspteasi tinggi terhadap album debut dari supergroup ini yang terdiri dari Eric Clapton (Gitar-vokal/ The Yardbirds, Cream), Ginger Baker (Drum/ Cream), Steve Winwood (Keyboard-Vokal/ Spencer Davis Group, Traffic) dan Ric Grech (Bass/ Family). Tapi ternyata setelah dirilis tidak hanya musik Rock Blues-nya yang menjadi perhatian khayalak ramai tapi juga sampul albumnya. Menampilkan foto seorang anak perempuan berumur 11 tahun telanjang topless sambil memegang sebuah benda obyek menyerupai pesawat berwarna perak mengkilat. Hujan kontroversi langsung mengguyur perilisan album ini, karena dituduh sebagai pesan advokasi pedophilia terselubung. Sedangkan obyek yang dipegang adalah simbol dari phalus (penis). Personil Blind Faith mati-matian membela album tersebut dengan berbagai argumen hingga akhirnya mereka mengalah dan mengganti sampul album dengan foto grup di depan untuk dirilis di beberapa negara.

Faktanya, profil anak perempuan tersebut adalah Mariora Goschen, anak berusia 11 tahun dari London yang difoto oleh Bob Seidemann. Menurut pengakuan fotografer kawakan tersebut, ia sudah meminta ijin kepada orang tua Mariora dan memberi komisi sebesar 40 pound untuk foto itu. Seperti biasa, setelah pelarangan kover album tersebut di beberapa negara, justru versi sampul awal yang dicari banyak kolektor. Album ini sukses menembus puncak chart album di Amerika dan Inggris. Sayangnya, Blind Faith bubar setelah hanya merilis satu album. Sampai sekarang, cover album Blind Faith masih menjadi bahan pembicaraan sebagai salah satu contoh sampul album artistik yang disalah artikan sebagai pornografi.

Baca Juga : PUNK ROCK BOAT

10. The Strokes - Is This It

Rilis 30 Juli 2001

Album debut The Strokes bisa dibilang sebagai kebangkitan musik Rock n Roll di awal abad millennium setelah sebelumnya dipenuhi oleh band Hip Metal dan Elektronik. Dipersenjatai dengan single-single simple, catchy dan keren kayak Last Night dan Barely Legal, band asal New York ini langsung menjadi sorotan publik dan media musik waktu merilis mini album The Modern Age di awal tahun 2001. Ditambah image berantakan tapi fashionable masing-masing personal nya, The Strokes langsung jadi idola anak muda seluruh dunia. Album debut nya ditunggu-tunggu semua orang. Tapi di saat perilisan, sempat terjadi huru-hara karena sampul album yang menampilkan foto telanjang bagian pinggul dan paha seorang wanita dengan tangan nya yang sedang memakai sarung tangan latex hitam.

Foto album sendiri diambil oleh fotografer Colin Lane atas komisi RCA Records (label The Strokes). Lane memotret pacarnya setelah selesai mandi. Momen nya terjadi spontan, tanpa persiapan peralatan peralatan fotografi. Banyak pihak distributor menolak mendistribusi album karena menganggap sampulnya eksplisit dan berbau sadomasochist. Beberapa toko retail di Eropa menolak untuk menjualnya. Sampai akhirnya vokalis Julian Casablancas mengusulkan untuk mengganti sampul nya dengan visual partikel sub-atom berwarna biru kuning yang juga masuk pasar Indonesia.